Bek Paris Saint-Germain Achraf Hakimi dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Afrika 2025 dalam sebuah upacara di Rabat pada hari Rabu. Pemain internasional Maroko menduduki puncak pemungutan suara, diikuti bintang Liverpool dan Mesir Mohamed Salah, serta penyerang Nigeria dan Galatasaray Victor Osimhen melengkapi podium. Penghargaan ini menjadi sejarah penting bagi Hakimi dan sepak bola Maroko.
Presiden FIFA Gianni Infantino dan presiden CAF Patrice Motsepe memberikan penghargaan kepada Hakimi, sebuah kehormatan bagi seorang bek yang belum pernah diraih sejak bek tengah Zaire (sekarang DR Kongo) Bwanga Tshimen memenangkannya pada tahun 1973. Pencapaian Hakimi ini mematahkan dominasi pemain depan yang biasanya meraih penghargaan bergengsi ini.
“Ini benar-benar momen yang membanggakan bagi saya untuk memenangkan penghargaan bergengsi ini,” kata Hakimi. Kemenangannya ini sekaligus mengukuhkan kebangkitan sepak bola Maroko di kancah internasional setelah prestasi gemilang di Piala Dunia 2022.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Prestasi Gemilang Bersama PSG
Achraf Hakimi menjalani musim yang gemilang, mengamankan lima trofi bersama PSG, termasuk gelar juara Liga Champions perdana bagi klub. Bek sayap PSG itu berperan penting dalam final, membuka skor dalam kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di bulan Mei. Kontribusinya di lini pertahanan dan serangan menjadi kunci kesuksesan PSG.
Selama musim 2024-2025, Hakimi menunjukkan konsistensi performa yang luar biasa. Kemampuannya dalam mencetak gol dan memberikan assist dari posisi bek kanan membuatnya menjadi pemain yang sangat berharga bagi PSG. Statistiknya yang mengesankan membuktikan bahwa bek juga bisa menjadi pemain penentu kemenangan.
Trofi Liga Champions menjadi mahkota prestasi Hakimi bersama PSG. Kemenangan ini tidak hanya penting bagi klub, tetapi juga bagi karier individu Hakimi yang semakin melambung tinggi. Prestasi inilah yang menjadi pertimbangan utama dalam pemungutan suara Pemain Terbaik Afrika.
Baca Juga: Pelatih PSG Luis Enrique Mengejek Label ‘Liga Petani’ Ligue 1
Pidato Penuh Makna dan Inspirasi
“Trofi ini bukan hanya untuk saya, tetapi untuk semua pria dan wanita tangguh yang bermimpi menjadi pesepakbola di Afrika. Dan untuk mereka yang selalu percaya kepada saya sejak kecil bahwa saya akan menjadi pesepakbola profesional suatu hari nanti. Saya ingin berterima kasih kepada mereka semua,” ujar Hakimi.
Pidato Hakimi menyentuh banyak kalangan, terutama anak-anak muda Afrika yang bercita-cita menjadi pesepakbola profesional. Ia menekankan pentingnya memiliki mimpi dan kepercayaan diri untuk meraih kesuksesan. Pesan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda di seluruh Afrika.
Sebagai pemain Maroko pertama yang meraih penghargaan ini sejak Mustapha Hadji pada 1998, Hakimi membawa kebanggaan bagi negara asalnya. Kesuksesannya membuktikan bahwa dengan kerja keras dan tekad, pemain Afrika bisa bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa.
Dominasi Maroko di Ajang Penghargaan
Gelandang Ghizlane Chebbak menjadi wanita Maroko pertama yang memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Afrika Tahun Ini. Ia meraih penghargaan tertinggi, mengungguli rekan senegaranya di timnas, Sanaa Mssoudy, dan Rasheedat Ajibade dari Nigeria. Prestasi ini melengkapi kesuksesan Hakimi di kategori pria.
Bubista dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Tahun Ini setelah memimpin negara kepulauan Tanjung Verde meraih kualifikasi menakjubkan untuk Piala Dunia 2026, sekaligus memastikan penampilan perdana mereka. Prestasi ini menunjukkan bahwa sepakbola Afrika semakin kompetitif dan tidak lagi didominasi negara-negara besar.
Kesuksesan Hakimi dan rekan-rekannya menjadi bukti kebangkitan sepak bola Afrika di kancah global. Penghargaan yang diraih para pemain dan pelatih Afrika ini menginspirasi banyak pemain muda untuk terus bermimpi dan bekerja keras mencapai kesuksesan di level internasional. Simak terus pembahasan sepak bola terupdate lainnya hanya di goalflight.com.