Pelatih Fiorentina Luapkan Amarah Pada VAR Saat Kalah dari Inter Milan

Bagikan

Rafalle Palladino, pelatih Fiorentina luapkan amarah pada VAR yang dianggapnya merugikan skuad La Viola hingga tak dapatkan poin saat melawan Inter.

Pelatih Fiorentina Luapkan Amarah Pada VAR Saat Kalah dari Inter Milan

Palladino tanpa ragu meluapkan kekesalannya terhadap penggunaan Video Assistant Referee (VAR), yang menurutnya telah merugikan timnya dan berkontribusi pada kekalahan tersebut. Di bawah ini akan membahas tentang, pelatih Fiorentina luapkan amarah pada VAR saat kalah dari Inter Milan.

Drama Sepak Pojok Berujung Gol Kontroversial

Kekecewaan mendalam Palladino bermula dari gol pembuka Inter Milan di menit ke-28. Proses terjadinya gol tersebut diawali dengan sebuah sepak pojok yang diprotes keras oleh para pemain Fiorentina. Mereka meyakini bahwa bola telah meninggalkan lapangan permainan sebelum Alessandro Bastoni melepaskan umpan silang yang kemudian menghasilkan sepak pojok.

Protes pemain Fiorentina diabaikan, dan wasit tetap memberikan sepak pojok kepada Inter Milan. Sepak pojok tersebut akhirnya berbuah gol bunuh diri dari bek Fiorentina, Marin Pongracic.

Palladino tidak bisa menyembunyikan kekesalannya atas keputusan tersebut. “Saya benar-benar tidak habis pikir,” ujarnya dengan nada geram dalam konferensi pers pasca pertandingan.

“Bagaimana mungkin mereka bisa mengesahkan sepak pojok itu? Jelas-jelas itu adalah keputusan yang salah dan sangat merugikan tim kami. Saya melihat dengan jelas bahwa bola sudah keluar lapangan sebelum umpan silang diberikan. Ini sangat mengecewakan.”

Palladino menambahkan bahwa kejadian ini merusak mental para pemainnya dan membuat mereka sulit untuk fokus kembali ke pertandingan.

Arnautovic Diduga Offside, VAR Kembali Beri Angin Segar Inter

Kontroversi tidak berhenti sampai di situ. Gol kedua Inter Milan yang dicetak oleh Marko Arnautovic di babak kedua juga menjadi sorotan. Para pemain Fiorentina kembali melancarkan protes keras karena mereka merasa Arnautovic berada dalam posisi offside saat menerima umpan dari rekannya.

Wasit kembali berkonsultasi dengan VAR, namun setelah peninjauan singkat, gol tersebut tetap dinyatakan sah. Keputusan ini semakin memanaskan suasana dan membuat Palladino semakin geram.

“Saya tidak ingin menyalahkan wasit secara individu, karena saya tahu mereka juga manusia dan bisa membuat kesalahan,” ujar Palladino, mencoba meredam emosinya.

“Namun, saya sangat menyayangkan protokol VAR yang digunakan. Jika kita memiliki teknologi canggih untuk membantu wasit membuat keputusan yang tepat, mengapa tidak digunakan dengan benar? Dua keputusan VAR hari ini benar-benar merugikan kami dan mengubah hasil pertandingan.”

Palladino juga mempertanyakan kecepatan pengambilan keputusan VAR, yang menurutnya terlalu terburu-buru dan kurang teliti.

Baca Juga: Iran Hanya Bawa Satu Pemain Abroad di Piala Asia U-20 2025

Palladino Soroti Inkonsistensi dan Objektivitas VAR

Palladino Soroti Inkonsistensi dan Objektivitas VAR

Lebih jauh, Palladino tidak hanya mengkritik keputusan spesifik dalam pertandingan ini, tetapi juga menyoroti masalah yang lebih mendasar, yaitu inkonsistensi dan objektivitas penggunaan VAR secara keseluruhan. Ia merasa bahwa ada perbedaan signifikan dalam bagaimana VAR digunakan dalam pertandingan yang berbeda.

Beberapa pertandingan ditinjau secara mendalam, sementara pertandingan lain hanya diperiksa secara singkat. Inkonsistensi ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah VAR benar-benar digunakan secara adil dan merata.

“Sepak bola seharusnya menjunjung tinggi keadilan dan sportivitas,” tegas Palladino. “Namun, dengan sistem VAR yang seperti ini, keadilan itu sulit untuk didapatkan. Saya berharap pihak-pihak yang berwenang mau mendengarkan keluhan kami dan melakukan perbaikan yang signifikan terhadap sistem VAR. Jika tidak, kita akan terus melihat kontroversi seperti ini di masa depan, dan hal ini akan merusak citra sepak bola.”

Palladino juga menyerukan agar ada transparansi yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan VAR, sehingga publik dapat memahami alasan di balik setiap keputusan.

Dampak Kekalahan Terhadap Fiorentina

Kekalahan 2-1 dari Inter Milan merupakan pukulan yang sangat menyakitkan bagi Fiorentina. Mereka kini tertahan di posisi keenam klasemen Serie A, semakin menjauh dari zona Liga Champions. Peluang mereka untuk bermain di kompetisi elit Eropa musim depan semakin menipis.

Lebih dari itu, kekalahan ini juga dapat berdampak negatif pada mental para pemain Fiorentina, terutama setelah merasa dirugikan oleh keputusan-keputusan kontroversial VAR. Semangat juang dan kepercayaan diri mereka bisa terkikis akibat kejadian ini.

“Para pemain sudah memberikan segalanya di lapangan,” kata Palladino dengan nada kecewa. “Mereka bermain dengan penuh semangat dan dedikasi, tetapi pada akhirnya kami dikalahkan oleh keputusan-keputusan yang tidak adil. Ini sangat menyakitkan, tetapi kami harus tetap tegar dan fokus pada pertandingan berikutnya. Kami tidak boleh menyerah dan harus terus berjuang hingga akhir musim.”

Palladino juga berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa timnya dan mencari cara untuk meningkatkan kualitas permainan di masa depan.

Reaksi Inzaghi dan Komentar Pengamat

Di kubu Inter Milan, kemenangan ini semakin memantapkan posisi mereka di puncak klasemen Serie A. Mereka semakin dekat dengan gelar juara musim ini. Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, memilih untuk tidak mengomentari kontroversi VAR secara langsung. Ia lebih memilih untuk fokus pada performa timnya dan mengucapkan terima kasih kepada para pemain yang telah berjuang keras meraih kemenangan.

“Saya tidak mau membahas soal VAR, karena saya tidak ingin memperkeruh suasana,” ujar Inzaghi dengan diplomatis. “Yang terpenting adalah kami berhasil meraih tiga poin penting. Kami bermain dengan baik, menunjukkan karakter yang kuat, dan pantas untuk menang.” Inzaghi juga memuji penampilan Marko Arnautovic yang mencetak gol kemenangan bagi Inter Milan.

Sementara itu, pengamat sepak bola Italia, Paolo Condo, memberikan komentarnya terkait kontroversi VAR dalam pertandingan ini. “Keputusan VAR dalam gol pertama Inter Milan memang sangat kontroversial dan debatable,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi lokal.

“Namun, saya pribadi berpendapat bahwa keputusan VAR dalam gol kedua sudah sesuai dengan protokol yang berlaku. VAR memang bukan solusi sempurna dan masih memiliki kekurangan, tetapi setidaknya VAR berusaha untuk mengurangi kesalahan-kesalahan fatal yang mungkin terjadi dalam pertandingan sepak bola.”

Condo menambahkan bahwa perdebatan mengenai VAR akan terus berlanjut dan memerlukan solusi yang komprehensif dari semua pihak terkait.

Perlu Evaluasi dan Perbaikan

Kontroversi VAR dalam pertandingan Inter Milan vs Fiorentina kembali menghidupkan perdebatan sengit mengenai efektivitas dan transparansi penggunaan teknologi ini dalam sepak bola. Banyak pihak yang merasa bahwa VAR masih memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan agar benar-benar dapat memberikan manfaat bagi keadilan dan sportivitas dalam pertandingan.

Beberapa usulan perbaikan yang muncul antara lain adalah meningkatkan transparansi dalam proses pengambilan keputusan VAR, memberikan penjelasan yang lebih rinci kepada publik mengenai alasan di balik setiap keputusan, dan melakukan evaluasi berkala terhadap protokol VAR untuk memastikan relevansinya dengan perkembangan sepak bola modern.

Selain itu, perlu ada pelatihan yang lebih intensif bagi para wasit VAR agar mereka dapat membuat keputusan yang lebih akurat dan konsisten.

Kesimpulan

Kekalahan Fiorentina atas Inter Milan telah memicu gelombang kritik terhadap VAR. Palladino menjadi suara yang mempertanyakan objektivitas teknologi ini, dan meminta perbaikan di masa depan. Pertandingan ini akan dikenang karena kontroversi VAR, sebuah babak baru dalam perdebatan peran teknologi dalam sepak bola.

Demikian kabar terbaru seputar sepak bola yang merangkum tentang, pelatih Fiorentina luapkan amarah pada VAR saat kalah dari Inter Milan. Jangan ketinggalan informasi seputar Sepak Bola terbaru yang akan datang lainnya ya!