Ruben Amorim mengakui mengalami gejolak emosi yang naik turun setelah kekalahan memalukan dari Grimsby Town di kompetisi piala. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh GOAL FLIGHT.
Pelatih Manchester United itu menyatakan bahwa kekalahan dari tim divisi empat telah menjadi titik terendah dalam karier kepelatihannya. Namun, ia menegaskan sudah siap memimpin tim menghadapi Burnley di Premier League.
Amorim menggambarkan betapa frustrasinya ia dengan performa tim yang tidak konsisten. Ia mengaku kadang membenci para pemainnya, tapi di saat lain justru sangat mencintai mereka. Gejolak emosi ini ia akui sebagai bagian dari karakternya sebagai pelatih yang sangat passionate.
Meski begitu, pelatih asal Portugal itu berjanji akan belajar dari pengalaman pahit ini. Ia menyadari bahwa proses membangun tim membutuhkan waktu dan kesabaran. Kekalahan dari Grimsby menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki kelemahan tim.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Tekanan Berat Penerus Erik ten Hag
Sejak ditunjuk menggantikan Erik ten Hag pada November lalu, Ruben Amorim menghadapi tantangan berat. Ekspektasi tinggi dari fans dan manajemen membuat setiap kekalahan terasa sangat menyakitkan. Kekalahan dari Grimsby semakin meningkatkan tekanan pada pundaknya.
Amorim mengaku pernah mengalami momen ingin menyerah dan berhenti menjadi pelatih. Namun, di saat lain ia justru membayangkan bisa bertahan selama 20 tahun di Old Trafford. Kondisi emosional yang naik-turun ini wajar dialami pelatih yang sedang membangun tim baru.
Yang terpenting sekarang adalah bagaimana ia bangkit dari keterpurukan. Pertandingan melawan Burnley menjadi kesempatan emas untuk memulihkan kepercayaan diri tim. Kemenangan bisa menjadi turning point bagi musim ini.
Baca Juga: Tottenham Ngebet Angkut Jadon Sancho dari Manchester United
Kekecewaan Besar di Blundell Park
Kekalahan adu dari Grimsby Town menjadi shock besar bagi seluruh skuad. Amorim menyebut penampilan buruk selama 30 menit pertama menjadi penyebab utama kekalahan. Padahal, timnya sedang menjalani pramusim yang cukup baik sebelum pertandingan itu.
Pelatih berusia 40 tahun itu merasa kecewa dengan mentalitas pemain yang tampil tanpa gairah. Ia menegaskan sesuatu harus berubah dalam sikap para pemain jika ingin bersaing di level tertinggi. Performa para pemain di lapangan dinilai berbicara lebih lantang daripada kata-kata.
Amorim berharap kekalahan ini menjadi alarm bagi seluruh tim untuk bangkit. Ia meminta para pemain menunjukkan respons positif dalam laga-laga berikutnya.
Fokus Bangkit Melawan Burnley
Amorim sudah melupakan kekalahan dari Grimsby dan fokus penuh pada laga melawan Burnley. Ia menyadari bahwa timnya harus segera bangkit dan menunjukkan kualitas sebenarnya. Pertandingan di Old Trafford menjadi kesempatan perfect untuk memulihkan kepercayaan diri.
Pelatih muda ini tetap optimis dengan proses yang sedang dijalani. Ia percaya bahwa timnya sedang dalam progres yang baik meski hasil belum konsisten. Dukungan dari fans menjadi energi penting untuk membangkitkan semangat para pemain.
Dengan semangat baru, Amorim siap memimpin tim meraih kemenangan penting. Ia yakin para pemain akan menunjukkan reaksi positif dan membayar kepercayaan fans dengan performa terbaik. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik goalflight.com.